-->
Keseruan Acara Flash Design Palembang. Banyak Oleh- oleh!

Keseruan Acara Flash Design Palembang. Banyak Oleh- oleh!

Alhamdulillah touch down Muara Enim tanggal 26 Februari alias hari Selasa kemarin. Setelah kurang lebih 4 hari meninggalkan rumah mungil kami ini, akhirnya kesibukan pagi kurasakan lagi pagi tadi.

Beberapa hari sebelumnya, aku mendapatkan undangan via email tentang kegiatan Flash Design yang diadakan oleh Kominfo. Panitia penyelenggaranya sama seperti acara Flash Blogging tahun 2017 silam.

Bersama kedua adik dan ayahku plus Faraz, kami pun berangkat. Sebelumnya kita konfirmasi kehadiran pada panitia. Yang kemudian dibuatkan grup WA untuk kordinasi jadwal acara sekaligus sebagai media storing karya desain nantinya.

Ya. Selain workshop industri digital serta desain yang disampaikan oleh pemateri piawainya, ini adalah sebuah lomba.

Seperti namanya: Flash Design.
Sebuah lomba membuat desain (baik poster, komik, dll) yang dikerjakan secara flash alias cepat. Ditentukan waktunya dan harus dibuat di lokasi acara (on the spot).

Udah kebayang keseruannya?

Jadi, pagi itu sekitar jam 6 kami berlima sudah siap masuk mobil ayah. Suasana pagi  di Karang Endah yang habis diguyur hujan sebenarnya bisa jadi alasan kuat untuk tetap diam dalam selimut. Apalagi itu adalah hari Minggu.

Tapi Minggu, 24 Februari kemarin adalah sebuah pengecualian. Bahkan si kecil Faraz sudah ikut bangun sejak subuh. Entah sounding yang kulakukan sejak kemarin bahwa kami akan pergi ke Palembang pagi-pagi sekali itu berhasil, atau memang karena keriuhan pagi saat kami bersiap justru membangunkannya.

Rencana awalnya adalah aku beres baru bangunin dan mandiin Faraz. Ternyata gatot. Jadilah kami bergantian bersiap sambil momong. Hihihihihi...

Oya, padahal aku sudah bersiap akan membawa Laptop. Jum'at pagi tanggal 22 aku berdua Faraz berangkat dari Muara Enim berdua naik Bus Damri jurusan Muara Enim - Palembang.

Bawaanku ga banyak. Cuma tas ransel yang isinya laptop Papah Faraz, stok diaper untuk di jalan, juga satu stel baju Faraz. Satu lagi tote bag yang isinya adalah sus, camilan, termos air panas ukuran kecil, botol air minum, dan mainan kecil Faraz biar ga bosan dalam perjalanan.

Lucunya saat hari H, justeru laptop yang kupinjam dari suamiku itu tak jadi kubawa. Setelah dipikir-pikir 'Aku ga mahir gambar digital'. Sebelumnya aku sempat chat dengan Koh Deddy bahwa laptop ga wajib. Dan di grup kordinasi disampaikan akan disediakan kertas untuk desain non-digital.

Yo wesss...

Laptop pun tinggal deh di rumah Ibuk di Karang Endah.

Qadarullah, aku lupa bawa gendongan Faraz. Padahal sudah kusiapkan  Lantaran sibuk mikir mau bawa laptop atau nggak tadi tuh. Untung belum terlalu jauh dari rumah. Mengingat akan seharian di acara, aku butuh gendongan tentunya. Faraz akan tertidur dan aku ga akan kuat kalo gendong pake tangan aja. Huhuhu...

Karena kecerobohanku itu, kami pun terlambat 1 jam dari agenda yg sudah kami rencanakan tadi. Inginnya sampai di venue jam 8, akhirnya malah molor jam 9.

Acara belum mulai sih. Masih registrasi peserta di meja depan. Well, bahkan sebenarnya faraz masih sempat main lari-larian di koridor depan Hotel Aryaduta itu. Berkat momen itu, aku jadi melihat perkembangan barunya. Faraz sudah lihai berlari. Yeayyy!!! Oleh-oleh acara Flash Design yang pertama nih! Alhamdulillah.

Saat menuju meja registrasi, kami melihat backdrop photo booth. Tentang tema acara dan ada sketsa sosok Pak Presiden juga Pak Wakil Presiden. Mata Faraz langsung fokus ke sana. Dia penasaran sekali dengan benda-benda itu. Akhirnya, hampir disepanjang acara dia sibuk minta ajak ke luar untuk main di sana. Hahaha...

Ini juga yang akhirnya jadi berkah. Sebuah oleh-oleh lagi dari acara Flash Design Palembang! Tweet-ku menang jadi favorit.

Ini tweet-ku yang jadi favorit itu


Itu asli aku gemas ketika sedang dengar penjelasan tentang perkembangan industri digitas dari 1.0 hingga 4.0 trus Faraznya merengek nunjuk pintu. Dia mau main di luar dan tentunya di spot foto yang sudah mencuri perhatiannya sejak awal itu.

Memang dari awal aku sudah momong dia di luar sini, karena dia sibuk mau ke sini aja. Akhirnya aku minta ijin agar pintu ballroom-nya dibiarkan terbuka agar aku bisa tetap dengar. Untung panitia di meja pendaftaran luar membolehkan.

Saat penjelasan tentang perkembangan industri itu kudengar, buru-buru kugendong Faraz masuk  Karena aku mau foto pembicara yaitu Ibu R. Niken, Sekretaris Jenderal Kominfo, sembari mendengarkan langsung biar bisa aktual juga sharing info live tweet.

Ealah, suara keras Faraz memberontak dari tanganku ingin kembali main di luar kayanya bisa memgganggu fokus peserta yang sedang menyimak. Akhirnya, aku beringsut keluar.

Setengah gemas tak bisa dengar lengkap penjelasan tadi, ditambah rasa sungkan karena merasa Faraz sempat mengganggu tenangnya suasana di dalam sana, akhirnya aku foto dia dan curhat ke twitter.

Eh, malah rejeki.
Justeru terpilih menang dan dapat hadiah powerbank  Yeaay!!! Alhamdulillah rejeki. Ini oleh-oleh ketiga di acara Flash Design Palembang itu.

Hmmm...
Apa lagi ya?

Oh, tentang foto selfie sama Mas Hari dan Mas Adit nih. Mereka berdua adalah pemateri untuk bahasan mengenai desain. Keduanya adalah partner kerja yang kalian tau iklan-iklan di TV itu? Ya, beberapnya adalah karya alias desainnya Mas Hari dan Mas Adit.

Justeru karena Faraz main di luar terus, akhirnya aku bisa ekslusif foto bareng kedua grafic designer itu. Hehehe. Oleh oleh lagiiiii ...

Ada satu yang aku sayangkan  Karena Faraz sudah semakin aktif, aku jadi sibuk momong dan terlewat foto bareng teman-teman Kompal. Hiks. Cik Tika meledekku. Katanya, nanti fotomu ditempel aja. Huhuhu...

Sebelum acara lomba Flash design itu ada lagi cerita lucu. Aku sibuk menundukkan muka karena ada rasa sedikit malu ketika 'kami' memborong oleh-oleh.

Jadi, ada semacam tantangan dan kuis. Kedua adikku cukup berani untuk tampil. Putri, adik nomor duaku memang kutahu nyalinya  Selain dia memang senang lagu daerah (ditantang melanjutkan lirik lagu Aceh ceritanya), dia memang berani tampil. Kurasa juga karena dia sudah merasa nyaman pada momen ini. Saat Flash blogging dia juga ikut. Sedikit-banyak dia sudah kenal beberapa orang di sana jadi tidak canggung lagi.

Yang membuatku agak terheran-heran sebab abang belum pernah kesana adalah adik bungsuku, Imaa. Karakternya itu sangat pemalu, kurang PD, mudah gugup, tidak suka jadi pusat perhatian. Makanya aku kagum ketika akhirnya dia memberanikan diri untuk maju. Artinya, dia tengah menaklukan hatinya. Eaaaaa...



Tapi asli aku salut dan bangga sampai-sampai niat banget posting foto-foto di IG story-ku hahaha...

I'm proud of you, Dek.

Imaa, si bungsu ini juga menulis di blog seperti Putri dan aku. Sebenarnya aku dan ketiga adikku semua menulis di blog, termasuk adik nomor tigaku, Refri.

Nah, Imaa memang tertarik dalam hal desain  Dia senang menggambar sejak masih SD. Hebatnya, menurutku, adalah karena ia tekun mempelajari apa yang ia suka itu walaupun dengan keadaan terbatas.

Dia mulai menggambar dengan pensil, kemudian berkembang ke cat air, lalu digit bermodalkan Hp lungsuran ibuku yang dimensi layarnya hanya 4 inch saja. Belum lagi keadaan menggenaskan hp itu yang kacanya sudah retak seribu karena kecerobahan dia sendiri menjatuhkannya saat masih SMA.

Ini gambar-gambar digitalnya. Dia gambar dengan ujung jarinya di layar kecil yang retak. Bagiku ini lebih dari hobi, mungkin ini talentanya yang lain.

Memang ada talenta apa lagi dia? Banyak.

Saat kubaper karena terharu dg kemajuannya berani tampil

Ga tau ada angin apa itu aku sampe niat banget nulis-nulis di IG story tentang Imaa  Ahhahaha...

Acara hari itu seru. Aku bergantian dengan ayah untuk momong Faraz. Ketika ayahku sudah menyelesaikan gambarnya, gantian aku yang mulai berpikir mau bikin gambar desain apa.

Pertama, aku buka aplikasi Auto Desk di HP yang ku-install atas rekomendasi ima. Tapi ternyata aku berkutat dan ga mampu bikin garis-garis gambar yang kumau.

Habis setengah jam.

Aku beralih ke aplikasi andalanku, Canva. Aku mua desain poster sajalah. Mau nulis apa tapinya? Banyak informasi dari pembicara terakhir, yaitu Pak Ando, salah satu Tim Komunikasi Presiden, yang terlewatkan karena aku berada di luar sedang momong Faraz tadi.

Apa ya?

Ada kertas, pensil, dan 3 warna spidol di atas meja. Aku mulai berpikirtapi nihil. Kuawali saja dengan logo tema acara yang wajib ada pada desain. Selanjutnya mengalir saja. Aku menikmati garis demi garis setelah memutuskan untuk membuat doodle saja.

Inilah hasil desainku

Sampai panitia menyerukan berakhirnya waktu, aku pun menyerahkan desainku itu. Sebenarnya ada harap ingin menang, info hadiah yang disampaikan MC pada awal acara sukses memantik semangatku.

Kalau menang uangnya mau kau kasih ibu juga nanti, niatku.

Ahhahaa...
Padahal ya agak kecut juga saat di sana kulihat banyak sekali yang memang sudah bekerja sebagai ilustrator dan grafic designer. Aku sadar diri. Hehehe...

Eh, tak disangka-sangka ternyata desainku masuk nominasi untuk karya manual. Aku melongo.

Alhamdulillah masuk nominasi. 

Read more »

BloggerHub Indonesia